♺ Google is the best teacher ♺ | University of Gunadarma IT ☺

Lisa yang cantik: LinuxMint 12


Setelah ditunggu-tunggu akhirnya Lisa dirilis juga! Lisa memang benar-benar cantik, bening dan elegan! Ya! Lisa adalah nama kode LinuxMint 12. Distro LinuxMint berhasil merebut tahta Distro Nomor 1 di dunia yang sudah sangat lama diduduki oleh distro induknya, Ubuntu. Team LinuxMint memang genius… berbeda dengan pengembang Ubuntu yang terpuruk dengan Unity, Mint malah tetap menghadirkan suasana tradisional di dalam kecanggihan Gnome Shell atau Gnome 3 dengan MGSE-nya. Selintas nggak ada perbedaan suasana seperti yang dialami oleh Ubuntu-ers yang merasa kurang nyaman dengan Unity desktop.
LinuxMint dapat diunduh secara bebas dan tersedia untuk versi 32bit dan 64bit. Jika ingin mendapatkan fitur LinuxMint yang maksimal, dapat mengunduh versi DVD. Namun jika terlalu berat untuk mendapatkan DVD, bisa mengunduh versi Live-CD, namun tanpa codecs proprietary. Tersedia beberapa pilihan unduh, agar tidak terlampau berat, namun membutuhkan kesabaran, dapat mengunduh dengan menggunakan torrent.
LinuxMint yang saya cicipi dipasang dan berjalan dalam VirtualBox. Namun sayang, Live media DVD tidak mampu menampilkan MGSE secara utuh setelah boot, padahal sudah diset memory vga VirtualBox sebesar 64 Mb dan sudah di set akselerasi 3D. Namun setelah dipasang pada VirtualBox HDD, Lisa tampil cantik dengan MGSE-nya. MGSE atau Mint Gnome Shell Extension sangat jenius dan memudahkan pengguna LinuxMint 12 dalam menjelajahi sistem operasi ini. Yeah! LinuxMint seperti memiliki dua panel sebagaimana biasanya Desktop Linux tradisional. Gnome Shell bar di sebelah atas dan MGSE di sebelah bawah.
MGSE ini mengingatkan saya pada Gnome Menu pada OpenSuse, dan membuat penggunanya tidak seperti berada dalam lingkungan baru yang asing seperti pengguna Gnome Shell 3 pada Fedora dan OpenSuse atau bahkan pada Ubuntu dengan Unity yang banyak dikeluhkan penggunanya.
Di sebelah ujung kanan terdapat tombol notifikasi (tombol dengan tanda !), dan penunjuk Workspace (kotak yang berangka 1). LinuxMint masih menggunakan Paket Manajer Synaptic untuk memasang berbagai aplikasi. Menurut saya Synaptic ini lebih enak ketimbang Software Center milik Ubuntu yang kadang tidak menampilkan koleksi paket aplikasi yang lengkap. Paduan sempurna antara kesederhanaan, tradisonal dan teknologi terbaru Gnome Shell disuguhkan oleh LinuxMint 12 Lisa.
Distro ini memang sudah dipersenjatai secara lengkap dengan codecs multimedia pihak ketiga, dan codecs proprietary. Jadi tidak usah susah-susah mencari tutorial buat memasang plugin mp3 untuk sekedar memutar file lagu mp3 misalnya. Kepraktisan dan kemudahan memang yang dicari oleh pengguna Linux yang baru mengenal Linux. Hmmm… saya belum coba mainan lainnya di LinuxMint seperti web server, mysql database server atau bahasa pemrograman PHP. Atau mainan-mainan tidak lazim dan hanya dipergunakan oleh segelintir orang semacam Quantum GIS (qgis) dan GRASS. Secara umum sih LinuxMint12 Lisa dapat dipasang dan dinikmati langsung untuk keperluan Desktop sehari-hari menggantikan keruwetan yang masih banyak ditemui pada distro-distro yang memakai Gnome Shell 3 sebagai desktopnya. Hmmm pindah ke LinuxMint? He he he….. Kata seorang teman Linux itu baru terasa kalau sudah diporek dan menemui kesulitan… makin sulit, nyeleneh.. makin terasa linuxnya.
 

0 comments:

Post a Comment

silahkan tinggalkan komentar anda disini .. :D